Siapa yang Sebetulnya Teroris? Keluarga Mualaf Inggris Diusik Ketenteramannya karena Pindah Agama

BATAM - Tracy akhirnya menyerah.
Ia memutuskan untuk membeberkan apa yang dialami keluarganya pada media Inggris.
Tepatnya, setelah tak hanya dirinya yang diusik dengan kemuslimannya, tapi juga anak-anaknya.
Ia menyatakan, sejak menjadi Muslim, keluarga kecilnya menjadi sasaran kebencian.
Anak-anaknya mengalami pelecehan hampir setiap hari saat ia berjalan menuju atau pulang dari sekolah.
Tak hanya diejek, namun juga diludahi. Wanita 31 tahun asal Shipley yang mengenakan jilbab ini mengaku sudah kenyang disumpahi.

Namun, ia tak terima jika hal itu juga menimba anak-anaknya. "Anak-anak saya dilecehkan sejak Februari oleh sekelompok murid yang bepergian dengan bus dari Grammar School Katolik St Bede, yang melewatinya di Jalan Canal dan Lane Gaisby," ujarnya.

Jus jeruk, katanya, pernah dilemparkan dan mengenai anaknya yang masih berusia 2 tahun. Pelemparan air minum terhadap anak-anaknya yang lebih besar, tak terhitung lagi jumlahnya.

"Dari jendela bus, serangan pada anak saya dilakukan," katanya.

 Ibu tiga anak ini masuk Islam pada tahun 2003, jauh sebelum menikah dengan suaminya, seorang Muslim.
 "Mereka telah bersumpah pada saya dan berteriak dari jendela 'kenapa kamu memakai handuk di kepala'," katanya menirukan ejekan pada jilbabnya.

Tracy meminta perlindungan pada aparat keamanan Inggris.

Advertisement

1 Response to "Siapa yang Sebetulnya Teroris? Keluarga Mualaf Inggris Diusik Ketenteramannya karena Pindah Agama"

  1. katanya orang British orang paling berbudaya sedunia, ternyata cuma segitu. Siapa bilang orang bule itu toleransi? siapa bilang orang bule menghargai HAM?????

    ReplyDelete