Setelah Akhirnya Masjid di Seluruh Duniapun Ditutup.!?

Gambar mungkin berisi: 7 orang, orang berdiri dan luar ruangan
"Kami hanya sholat di hotel saja." jelas ustadz Muhyidin Junaidi saat itu beliau Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Jakarta. Anggota tim (bukan investigasi lho) dari Indonesia mengunjungi Urumqi Turkistan Timur dulu, Xinjiang China sekarang.

Nyaris tak terdengar kabar muslim Uyghur dari Urumqi selama covid-19 apalagi selama ramadhan 1441 H seperti saat ini.

Awal merebak wabah corona terbaca di media, wilayah terbanyak muslim di China itu tidak tersentuh virus ini. Walaupun sumber sang virus dari Wuhan China.

Cerita pemaksaan kepada warga muslim harus makan minum dan tidak boleh puasa disana selama ramadhan pun tak terbaca olehku.

Disanalah awal masjid ditutup tidak diperkenankan sholat di dalamnya. Beberapa masjid pula ada yang masih buka seperti sekarang ini. Dibatasi jumlahnya hanya bagi warga sekitar dan pengurus masjid saja.

Padahal waktu itu belum dan tidak ada wabah apapun yang mengharuskan orang Islam melaksanakan Ibadahnya.

Entah berapa ratus masjid yang tutup, hancur hingga saat ini tak ada datanya. Entah berapa ribu pula orang Islam mati terbunuh atau dibunuh pun tak tahu jumlahnya di Urumqi sana.

Dari Yunan Kunming perjalan kami mampir bermalam di Chengdu hingga ke Urumqi. Masjid yang kami singgahi tak jauh beda kondisi jamaahnya.

Sholat apa itu tanyaku pada satu jamaah di masjid dekat hotel kami menginap di pusat kota Urumqi, setelah selesai sholat Isyak berjamaah.

Kulihat beberapa orang melaksanakan sholat berulang ulang banyak sekali rakaatnya.
Mereka sholat sunat disini, karena sebentar lagi masjid ditutup hingga ke Subuh nanti.
Bersama rekan dari Yayasan Amal Malaysia mengunjungi kampung orang Uyghur itu, tujuan kami hanya bersilaturrahmi, melihat kondisi situasi disana dari kacamata kami masing masing sebagai orang awam.

Sementara di negeri kami ini sudah lebih tiga kali tak sholat jumat berjamaah, difatwahkan oleh yang punya otoritas diganti sholat zuhur dirumah saja.
Ada juga yang sembunyi sembunyi melaksanakan sholat jumat berjamaah dengan khotbah yang biasa pakai speaker, sekarang hanya suara khatib saja, terdengar perlahan. Seperti orang curi curi saja, agak kayak di Urumqi dulu ya?.

Akupun ikut sholat jamaah itu.

Sedih rasanya hati sampai tiga kali tak jumat.
Macam macam dalil dikemukan. Begitu juga, Taraweh, iktikaf dirumah saja. Ya harus turut peraturan.

Moda trsanportasi sudah boleh beroperasi. Mall tetap buka. Tka bebas mau kemana. Tapi masjid masih dibatasi.
Entah bagaimana rasanya muslim Uyghur dibatasi saat melaksanakan ibadah sesusai syariat yang diperintahkan agamanya. Oleh sekelompok orang yang lagi berkuasa.
Entah bagaimana pula doa mereka yang terzolimi itu, apakah saudara sesama muslim mendengar dan merasakannya.

Uyghur bagaimana kabarmu kini.
Kamipun disini terpaksa ibadah dirumah karena wabah.
Masjid kami pun tutup nyaris tak ada interaksi.
Sumbangan ke kotak infaqpun terhenti.

Buka dan Sahur bersama tak ada lagi, padahal masih banyak musafir lalu menunggu.
Muslim Urumqi semoga ibadah mu tahun ini tak seperti tahun tahun sebelumnya. Tak dibatasi puasamu apalagi sholatmu.

Sang Penguasa yang sekarang disana terbuka hatinya setelah musibah ini.

Advertisement

0 Response to "Setelah Akhirnya Masjid di Seluruh Duniapun Ditutup.!?"

Post a Comment