Mendamaikan Orang Yang Bersengketa

Oleh: Mas Imam.

Allah سبحانه وتعالى berfirman :
" Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan2 mereka, kecuali bisikan2 dari orang yg menyuruh (manusia) memberi shadaqah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia..( QS. An-Nisa : 114 ).
"..Dan perdamaian itu lebih baik (bagi mereka).." ( QS. An Nisa : 128 ).
"...sebab itu, bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah hubungan diantara sesamamu.." ( QS. Al Anfal:1 ).
" Sesungguhnya, orang2 mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu.."(QS.Al Hujurat:10)
Hadits.
Abu Hurairah رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ berkata bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda, "Setiap persendian manusia (ada 360 persendian di tubuh manusia) harus dikeluarkan shadaqahnya, setiap hari selama matahari masih terbit. Mendamaikan dua orang yg berselisih adalah shadaqah, menolong seseorang dengan membantunya menaiki kendaraan adalah shadaqah, kata2 yg baik adalah shadaqah, setiap langkah kaki yg diayunkan untuk shalat adalah shadaqah, dan menyingkirkan duri dari jalan adalah shadaqah."
( Muttafaq'alaih ).
Pelajaran Hadits diatas :
1. Keharusan bersyukur kepada Allah dengan bershadaqah setiap hari, sebagaimana yg dijelaskan dalam hadits diatas.
2. Jika tidak mampu melakukan shadaqah dengan hal2 diatas, maka cukup dengan tidak melakukan keburukan, karena hal itu juga merupakan shadaqah, Sebagaimana disebutkan dalam hadits yg lain juga diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim." Jika tidak bisa berbuat, maka hendaknya dia tidak melakukan keburukan, karena yg demikian itu merupakan shadaqah."
3. Syukur terbagi 2, yakni syukur wajib dan sunnah.
Bentuk syukur wajib adalah melakukan apa yg diperintahkan dan meninggalkan apa yg dilarang.
Sedangkan bentuk syukur sunnah adalah melakukan hal2 yg sunnah, seperti berzikir, menolong orang lain, atau amal lainnya.
Dinukil dari Kitab Syarah & Terjemah Riyadhus Shalihin,Jilid I, Bab 31, Hal 316-317 karya Imam Nawawi.
Sssttt, jangan lihat kanan kiri depan belakang atas bawah, hayya bina !!!
Sudah shadaqahkah antum hari ini ???
hayya bina !!!
Cari amal yg paling mudah, yg paling ringan untuk antum, namun punya manfaat besar untuk kebaikan dunia dan akhirat, apa itu ?
" Mendamaikan saudara muslim yg bertengkar, berselisih hanya karena urusan dunia"
"Meninggalkan fitnah, ghibah yg ditujuhkan kpd Saudara sesama muslim"
"Memberikan kabar baik tentang nikmatnya dalam Surga dan terhindarnya dari masuk Neraka untuk seorang Muslim"
masih banyak yg lain....
manfaatkan waktu yg tersisa, jangan banyak menghayal yg tidak mungkin dicapai, lakukan amal yg paling mudah antum laksanakan dengan tidak ada alasan untuk menolak, apa itu ?
- Ucapkan Salam kpd siapa saja yg antum temui, baik yg kenal maupun yg tidak antum kenal.
- Berikan selalu berita gembira atas nikmatnya Surga dan terhindarnya dari kekal dalam Neraka bagi seorang hamba Allah yg mempunyai iman sebesar biji zarra..
- Tampakkan selalu wajah yg manis, senang bila ketemu hamba Allah, baik yg mukmin maupun yang kafir.
- Menyampaikan yg haq walaupun pahit, namun tidak menghukumi pelaku maksiat tersebut, antum hanya penyampai berita, pemberi kabar gembira dan hanya dapat memberi peringatan, dan ancaman dari Allah dan Rasulnya, na'am.
terus..jangan baca terus, ya diamalkan...apa itu ?
sebarkan segera nih tulisan pada temen temen antum....
terus tambahkan nasehat antum yg bijak, lembut, mempesona serta tunjukkan antum juga bisa berubah, Allahu Akbar..atas dasar hidayah taufiq dari Allah, aamin..
ana hanya mengajak antum untuk selalu belajar Ilmu ( Al Qur"an, Al Hadits, Atsar ), pahami, amalkan, dan dakwahkan, hasilnya antum Sabar....karena hamba Allah yg Sabar nantinya bersama Allah, ..aamiin.
Akhirnya ana tetep sabar dan semoga tetep istiqomah, dari permusuhan orang yg masih maksiat kpd Allah , orang yg punya karakter munafik( menampakkan Islam namun membenci syariat Islam), begitu juga yg masih seneng Riba, atau masih tetep bermesraan dgn bank konvensional, mereka tidak nyaman atau terusik kenyamanan mereka, makanya ana tetap harus berbaik sangka, mungkin mereka belum tahu, belum dapat kabar yg benar, belum dapat pengetahuan yg shohih, atau masih ada subhat (keraguan) karena orang yg dianggap mengerti tentang dien, masih terlihat melakukannya, apa itu ?
Ustad, Kyai, guru agama Islam, perguruan tinggi yg membawa label Islam, pengusaha muslim, yayasan Islam, mereka masih menampakkan rekeningnya di Bank Konvensional.
limaza ?
karena mereka masih punya anggapan Bank Konvensional sama saja dengan Bank Syariah.
Bila urusan keuangan sama dgn yg mereka dapatkan di Bank Konvensional, baik itu syarat ataupun nuansanya, atau cara menyampaikan atau menjelaskannya, begitu juga produknya..
Nah lho, ..
Nasehat untuk ana pribadi dan para praktisi Bank Syariah, untuk dapat menjalin ukhuwah Islamiyah, kpd para ustad, kyai, tokoh kaum muslimin untuk dapat memberikan informasi yg benar dan Shohih, dan tidak menghakimi mereka, Semoga dengan pendekatan dan minta nasehat kpd mereka... yakni dengan bahasa yg santun dengan berkata : Pak ustad, Pak kyai, atau Saudaraku tolong nasehati ana, kenapa Bapak, atau Pak Ustad, atau Pak Kyai, masih berhubungan dgn Bank Konvensional ?
kita harus senang menerima berita dari guru kita, ustad kita, atau kyai kita dan terima, selanjutnya baru berikan penjelasan dgn baik dan berusaha untuk melakukan perubahan bila itu betul harus dilakukan atau menyampaikan dengan bahasa, ya Saudaraku, ya Pak Ustad, ya Pak Kyai, semua nasehatnya kami catat dan akan kami sampaikan ke manajemen atau ke DPS kami agar bisa juga sampai ke DSN-MUI..semoga pertemuan ini diberkahi Allah, aamiin.
mudah2an dengan pendekatan ini, para praktisi ekonomi Islam khususnya praktisi perbankan Syariah dapat bermesraan dgn para ustad, kyai dan tokoh tokoh Islam yg konsen menjalankan Islam secara kaffah, aamiin.
Selanjutnya ana pribadi, In Sya Allah dengan senang hati menerima nasehat dari antum, karena ana ingin berubah, untuk selalu dekat dgn Allah, mudah melaksanakan perintahNya dan ringan meninggalkan semua larangannya, ..
untuk itu pagi ini, juga tetap ingin mengajak dan tetap mendakwahkan

Advertisement

0 Response to "Mendamaikan Orang Yang Bersengketa"

Post a Comment