Ridho atas musibah

Oleh: Mas Imam.
poto Hamzah Abdul Perlis Malaysia

Seorang hamba yang beriman tatkala tertimpa musibah, baginya dua keadaan :
Pertama : Ridho atas musibah, ini yg paling tinggi derajatnya dan paling sempurna.
Kedua : Sabar atas musibah dan ini kewajiban seorang mukmin.
Orang yang ridho pada cobaan & ujian, mereka memandang hikmah dari ujian tersebut dan kandungan yang ada di dalamnya.
Dilain sisi mereka memandang keagungan Dzat Yang memberikan cobaan yaitu Allah سبحانه وتعالى Yang Maha Mulia dan Sempurna, yang menjanjikan pahala dan surga.
Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda, :
"Sesungguhnya Allah سبحانه وتعالى apabila mencintai suatu kaum maka memberikan ujian kepadanya, barang siapa yang ridho dengan ujian tersebut, maka ia meraih keridhoan Allah dan barang siapa yang murka (menggerutu/tidak ridho), maka baginya murka Allah" (HR Tirmidzy)
Berkata Ibnu Mas'ud رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ , "Sesungguhnya Allah dengan pengetahuan & Adil-Nya, menjadikan kelapangan dan kebahagiaan terletak pada ridho dan yakin. Dan menjadikan kesedihan dan kesusahan terletak pada keraguan dan kemurkaan".
Berkata Alqomah, menafsirkan firman Allah سبحانه وتعالى , "Dan barang siapa yang beriman dengan Allah (atas suatu musibah) niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hati nya". (QS At-Taghabun 11)
Yaitu : suatu musibah yang menimpa seorang hamba, maka ia menyadari bahwa musibah tersebut datang dari Allah سبحانه وتعالى dan senantiasa ridho atas apa yang menimpa padanya.
Pada saat datang Musibah, Allah tampakkan siapa teman dekat kita ?
Rasulullah bersabda : " Tidaklah Allah mengutus seorang Nabi dan mengangkat seorang khalifah melainkan dirinya memiliki dua teman dekat :
Teman yg menyuruh dan menganjurkannya melakukan perbuatan baik, dan teman dekat yg menyuruh serta menganjurkannya melakukan perbuatan buruk. Maka, orang yg terpelihara dari hal itu adalah orang yg dipelihara oleh Allah Ta'ala. ( HR. Al Bukhari No.7198 )
Sssttt, jangan lihat kanan kiri depan belakang atas bawah, hayya bina !!!
Semoga kita dimudahkan dan selalu berbaiksangka kpd Allah atas musibah yg ada pada diri kita serta mendapat teman yg dapat memperkokoh keimanan kita kpd Allah ketika musibah itu datang...
Temen yg selalu mengingatkan akhirat, memberikan dorongan untuk cepat menerima panggilan Allah dan segera meninggalkan larangan Allah.
Semoga juga kita dijauhkan dari teman yg buruk, yg selalu mengajak kpd persangkaan jelek kpd Allah, memusuhi syariat Islam, berat melaksanakan perintah Allah dan ringan untuk melanggar larangan Allah, ..
Astaghfirullah, Tobat, Ya Rabb...
Alhamdulillah, masih ada sisa umur untuk segera mendekat kpd Allah, dengan berpegang kpd Al Qur'an, As Sunnah dengan pemahaman para Sahabat..In Sya Allah membawa berkah, aamiin.
Ana juga ingin menjadi teman yg baik untuk antum sekalian, makanya setiap pagi mengajak untuk selalu :
– Mendekat kpd Allah
- Mendahulukan hak Allah.
- Mengingatkan untuk berkata jujur
- Segera menyelesaikan hutang karena ini kewajiban yg harus didahulukan dari investasi yg lain...
apa itu ?
- Nazar
- Pinjam uang sama temen
- Pinjam barang sama temen
- Beli barang secara cicilan
- Beli mobil dengan kredit
- Beli Rumah dengan KPR
- Dana Talangan Haji untuk mendapatkan porsi
Bila ada harta yg bisa dijual dan kita tidak terbebani itu lebih utama daripada kita punya harta namun kewajiban hutang tertunda.
Semua kebaikan kita akan tertahan bila hutang belum terbayar...
sementara harta yg kita punya itu adalah
- Yang kita makan, minum
- Yang kita Pakai atau gunakan
- Yang kita amalkan ( Zakat, infaq dan sedekah serta mendidik anak yg sholeh )
Sementara Depisito, tabungan, rumah, mobil, tanah yg tertinggal di dunia ketika kita dipanggil Allah itu bernama Harta Waris...
Hati hati Ya Ikhwafillah...
Ternyata banyak dari kita yg disiapkan adalah Harta Waris bukan harta untuk dirinya sendiri, bekal untuk menghadap Allah..
limaza ? (kenapa ?)
- karena nggak tahu
- karena sayang sama keluarga namun tidak sayang sama dirinya sendiri sementara Allah telah peringatkan dalam Al Qur'an surat At Tahrim ayat 6.
Subhanallah, dipagi ini semoga kita tercerahkan, dan dapat menjadi ibrah...ketika musibah terjadi yakinlah ada kebaikan disana...
ketika difitnah, dighibah, dizholimi yakinlah kita sedang diberi Tabungan oleh Allah, maka tersenyumlah, berbaik sangkalah selalu kpd Allah, akhirat itu dekat, dunia itu hina...
akhirnya ana mengingatkan kembali untuk segera melunasi hutang kita, menutup rekening kita di bank bank konvensional, hentikan hubungan dengan rentenir, dan segeralah mendekat kpd Allah, hijrah ke Bank Syariah In Sya Allah membawa berkah, aamiin.
Semoga kita termasuk hamba Allah yg Ridho atas musibah yang saat pertama menimpa kita, dan berharap pahala dan meningkatnya derajat kita dihadapan Allah aamiin.

Advertisement

0 Response to "Ridho atas musibah"

Post a Comment