Tamu dari Champa Kamboja

Orang Kamboja datang ke Batam.
Namanya Sovotanak orang Khmer, tinggal di Phnom Penh, Kamboja.
Gambar mungkin berisi: 2 orang, orang tersenyum, orang berdiri, gunung, luar ruangan, teks dan alam"Sengaja datang ke Indonesia, wilayah yang mudah dan dekat di jangkau setelah Singapura ya Batam." Katanya, saat kami bertemu disebuah hotel seputaran Nagoya Batam
Bersama temannya Mout Tuolah, dari suku Champa, sesama suku Champa Sovotanak Budha, sementara Mot Tuolah Islam. Mereka berteman baik, sejak kecil lagi.
Saya pula teman Abdullah demikian nama Islam dari Mout Tuolah, aktifis Islam di Provinsi Kampong Cham Kamboja.

Islam di Kamboja adalah agama minoritas. Era PolPot, Khmer Merah sebutan sayap militer Komunis beraliran Maois ini, membunuhi penduduk Kamboja yang tak sealiran dengan PolPot, hampir separuh dari jumlah penduduk Kamboja terbunuh dibunuh. Termasuklah ratusan ribu umat Islam menjadi korban pembunuhan genosida itu.
Gambar mungkin berisi: 3 orang, orang tersenyum, orang berdiri, topi dan luar ruangan
Mereka orang orang Champa, berlarian hingga ke Thailand dan Laos sana. Di Laos komunitas Islam Champa asal Kamboja ini mendiami perbatasan pinggiran sungai Mekong yang membatasi negara meteka. Di Vientiane ibukota negara Laos komunitas Islam asal Kamboja ini mendirikan sebuah masjid, orang mengenalnya Masjid Kamboja, dan itulah Masjid pertama dan satu satunya masjid yang ada di Laos, di negara yang juga berhaluan Komunis itu. Ada satu lagi masjid di Laos, yang didirkan kaum pendatang dari Pakistan.. Kalau di Kamboja banyak masjid, hampir diseluruh provinsi negara itua ada massjid. 


Inilah pertama kali Sovotanak datang ke Indonesia, kalau Abdullah acap datang ke Indonesia. beliau adalah salah seorang Pimpinan Muhammadiyah di Kamboja.  Sebagai tamu Sovotanak kubawa keliling Batam, kubawa juga ke  Masjid Raya Batam. 

Dari pelataran masjid terlihat tulisan WelCome To Batam. Pria 26 tahun ini, terlihat gembira, di Phnom Penh ada masjid lebih besar dan lebih indah lagi tak jauh dari kediaman Sovotanak Masjid Dubai namanya terletak di tengah Bandar ibukota negara Norodom Sihanouk itu.
Gambar mungkin berisi: 2 orang, langit dan luar ruangan
Perekonomian Kamboja mulai menggeliat, sepuluh tahun yang lalu sulit melihat bangunan lebih enam tingkat di Phnom Penh ibukota negara itu. Kini bangunan puluhan tingkat menghiasi negara itu.
Kata Sovotanak, ia akan datang lagi bersama kawan kawannya berkunjung ke Indonesia.
Bukan untuk menjadi tka tetapi untuk berwisata.


Begitulah rakyat Kamboja kini.


Advertisement

0 Response to "Tamu dari Champa Kamboja"

Post a Comment