Mengunjungi Perkampungan Sunnah di Perlis Malaysia


Foto Imbalo Iman Sakti."InsyaAllah kita jumpa di Masjid Alwi" tulisku dalam WhatsApp ditujukan kepada Azmarol orang Perlis yang duduk di Kangar.

Azmarol teman yang sudah kukenal belasan tahun yang lalu, acap berpergian bersama ke Thailand, Laos, dan kenegara Asean lainnya.
Pria empatpuluhan tahun ini pun acap ke tempatku, mengunjungi perkampungan minoritas diseputaran kepulauan Batam Indonesia.

Perkampungan Sunnah tahun 2018 adalah kali ke-lima, diadakan setelah PRU14 di Malaysia dari tanggal 11 sd 13 Mei 2018. Kali Ke-tiga dan Ke-empat aku juga datang menghadirinya.
Dari Batam naik ferry petang, turun di Stulang laut dan naik taksi ke Larkin Johor hari menjelang petang, Stasiun Bus di Larkin Johor sudah tertata rapi, meskipun belum rampung benar, tidak banyak lagi calo calo bus yang berkeliaran.
Harga Tiket Bus dari Larki ke Perlis sekitar 85 RM, aku sengaja turun di Kangar, karena lebih dekat dengan tempat acara yaitu di Masjid Alwi.
Naik taksi dari stasiun Bus Kangar ke masjid Alwi 4 Ringgit, kenderaan berjajar sepanjang jalan di depan masjid itu.

Sebuah layar lebar terpasang dibawah tenda, persir diberanda masjid, ditempat itu tempat acara pembukaan oleh Raja Perlis.
Malaysia punya 13 negeri dan satu wilayah persekutuan, hanya Perlis yang diperintah dengan sebutan Raja yang lainnya Sultan, tentu selain Pulau Pinang dan Melaka untuk di Semenanjung.
Negeri - negeri di Malaysia ini punya Mufti tersendiri, diangkat oleh Raja atau Sultan, termasuklah Mufti Perlis, sejak lima tahun yang lalu untuk kedua kalinya Mufti Perlis dijabat oleh DR MAZA sebutan untuk Mufti lulusan Universitas Jordan ini.

Halaman masjid Alwi dipenuhi tenda, orang berjualan, juga tenda untuk makan para tamu, pagi itu lumayan beragam menu yang disajikan, semua sumbangan dari para jamaah, demikian juga makan siang dan makan malam, tersedia dengan minumannya sekali.
Ditiap tiap tenda terpasang layar monitor, orang makan dan minum dapat mendengarkan ceramah yang disiarkan langsung terkadang dari dalam masjid.

Mufti yang beda sendiri dari mufti lain lainnya yang ada di Malaysia, hanya di negeri ini masjid masjid sewaktu shalat subuh tidak terdengar bacaan doa qunut.
Tidak terdengar kuat bacaan Bismillah saat sholat, dan tidak ada panduan bacaan doa setelah sholat.
Berganti ganti seorang moderator dan beberapa nara sumber dipanggung, selama tiga hari itu menjelaskan semua dalil dalil tentang Agama Islam baik tentang keduniaan. Semua Hal Ehwal tentang Agama Islam Perlis bisa dilihat secara online, mereka punya webnya, web ini diresmikan pada Perkampungan Sunnah ke-4 tahun 2017 lalu.

Begitulah negeri Perlis, dibawah Mufti Profesor Madya Dato' Dr. Mohd Asri Zainul Abidin yang dilahirkan pada 1 Januari 1971 di Bukit Mertajam, Seberang Perai, Pulau Pinang. Beliau sudah mendirikan rumah tangga. Beliau mempunyai 5 orang cahaya mata. Talhah, Intisor, Ibtihal, Dihyah dan Irwa'.
Sebagian kawan, dengan diam diam mengatakan wahabi.
    

Advertisement

0 Response to "Mengunjungi Perkampungan Sunnah di Perlis Malaysia"

Post a Comment